[Buku] Tuhan Maha Asyik

Judul: Tuhan Maha Asyik
Jenis: Non fiksi lokal
Penulis: Sujiwo Tejo & Dr. M.N. Kamba
Penerbit: Imania
Tebal: 245 halaman, 13x22 cm
Terbit: November 2016

Melalui kisah yang dikemas dalam dialog polos antar bocah, Sujiwo Tejo dan Dr. M.N. Kamba mengajak kita mengenal Tuhan secara holistik, penuh kerendahan hati, tanpa mengaitkan dengan kepercayaan mana pun. Karena sesungguhnya Tuhan itu memang asyik jika kita tidak mengurungnya dalam penamaan-penamaan dan pemaknaan-pemaknaan. Mengenal Tuhan menjadi sesuatu yang menyenangkan bila kita memilih untuk mencermati-Nya, bukan melogikakan-Nya.

TAK KENAL MAKA TAK SAYANG

Sejak kecil saya diajarkan untuk takut pada Tuhan. Takut bila tidak mematuhi perintah-Nya, takut bila melanggar aturan-Nya. Apakah Tuhan ingin dianggap menakutkan? Seharusnya tidak. Karena sesuatu yang menakutkan itu cenderung dijauhi ... didiskonek. Padahal Tuhan ingin kita selalu konek dengan-Nya. Saya pribadi, merasa lebih mudah konek dan lebih mudah sayang kalau menganggap Tuhan itu asyik dan menyenangkan. 

PERSPEKTIF KEBERAGAMAN

Buku ini cocok dibaca oleh penganut kepercayaan apa pun, karena Mbah Jiwo dan Doktor Kamba mengungkapkan pemikiran lewat perspektif keberagaman. Terlebih lagi, mereka menyampaikan gagasan-gagasannya sebagai seorang manusia yang berusaha menjadi hamba sejati. Gagasan itu kadang mencerahkan, kadang menggelitik. Keduanya menyenangkan untuk diikuti. 

GAGAL PAHAM 

Buku ini memang asyik dan memicu penasaran. Sayang, rangkaian kata dan kalimatnya, kadang susah dipahami. Mungkin karena kalimatnya kurang efektif dan kosakata yang dipilih agak tidak biasa. Mungkin juga karena bahasa yang dipakai, lebih cenderung ke bahasa tutur daripada bahasa tulis. Atau mungkin karena pemahaman saya masih dangkal, belum mendalam seperti Mbah Jiwo dan Doktor Kamba. Jadi masih suka gagal paham di beberapa kalimat. 

Tapi tenang. Kalimat-kalimat yang mudah dipahami juga banyak, kok. Memberi highlight atau Stabillo pada kalimat-kalimat tersebut cukup membantu saya memahami keseluruhan isi buku. 

KUTIPAN FAVORIT 

"Boleh jadi, banyak orang beragama tapi sesungguhnya tak ber-Tuhan. Mungkin, inilah maksudnya orang beranggapan Tuhan telah mati atau dimatikan. Manakala agama tidak mengajarkan peniadaan diri (baca: kepentingan pribadi), tidak mengajarkan untuk memberi, dan tidak mengajarkan untuk mencinta, maka Tuhan telah ditiadakan." 

"Manusia mencapai taraf kesempurnaan dan keparipurnaan manakala perkembangan intelektual dan spiritualnya telah mengantarkannya pada pencapaian harmoni pada kehidupan dan alam semesta."

"Boleh jadi, akan tiba suatu masa di mana proses evolusi fisik telah mencapai titik kulminasi. Saat evolusi spiritual melakukan seleksi alami bahwa yang mampu bertahan hidup hanyalah mereka yang matang secara intelektual dan spiritual."

PEMAHAMAN TENTANG TUHAN

Tiap orang punya pemahaman yang berbeda tentang Tuhan. Saat membaca buku ini, kesampingkan dulu pemahaman yang sudah terpatri dalam otak kita. Bacalah untuk menambah referensi. Memahami Dia dari berbagai sudut pandang itu menarik, tidak perlu dipertentangkan dengan pemahaman yang sudah ada. Dia itu Maha Segalanya. Jadi usaha kita untuk mengenal-Nya, takkan cukup hanya dengan satu pemahaman. 

Komentar

Postingan Populer